RSS
Write some words about you and your blog here

Angka Bunuh Diri Remaja Kanada Meningkat


Angka Bunuh Diri Remaja Meningkat di Kanada
Ilustrasi (tmpi)
Kanada, Psikologi Zone – Jumlah rata-rata angka bunuh diri di Kanada meningkat dari usia anak hingga remaja. Pernyataan tersebut merupakan hasil penelitian baru yang telah dilakukan selama 30 tahun terakhir.
Penelitian ini dipublikasikan melalui Jurnal Kesehatan Kanada yang juga mencatat perubahan metode bunuh diri yang dipakai, mulai dari memakai senjata, racun hingga pencekikan.
“Kami berpesan bahwa semua kasus bunuh diri merupakan sebuah tragedi dan tren yang mengganggu,” kata Robin Skinner, seorang epidemiologi dari Badan Kesehatan Masyarakat Kanada di Ottawa, Selasa (10/4).
Tercatat pada tahun 1980, 0,6 per 100 ribu anak perempuan berusia 10 hingga 14 tahun melakukan bunuh diri, peningkatan terjadi pada tahun 2008 sebanyak 0,9 per 100 ribu anak perempuan. Peningkatan juga terjadi pada remaja perempuan berusia 15 hingga 19 tahun dari tahun 1980 sebanyak 3,7 per 100 ribu menjadi 6,2 per 100 ribu pada 2008.
Secara holistik, bunuh diri adalah penyebab utama kematian warga negara Kanada usia 10 hingga 19 tahun setelah kecelakaan.
Sebaliknya, penelitian tersebut mencatat tidak ada perubahan yang signifikan pada angka bunuh diri di kalangan anak laki-laki usia 10 hingga 14 tahun. Namun, ada penurunan yang cukup tajam pada anak laki-laki usia 15 hingga 19 tahun. Pada tahun 1980 tercatat 19 per 100 ribu melakukan bunuh diri dan 6,2 per 100 ribu pada 2008.
Studi ini tidak meneliti mengapa sejumlah kasus bunuh diri bisa meningkat di kalangan anak perempuan dalam 28 tahun terakhir, atau mengapa angka tersebut justru menurun pada anak laki-laki. Peneliti juga menunjukkan adanya kestabilan dalam metode bunuh diri, yaitu dengan cara mati lemas.
Banyak para pelaku bunuh diri memilih menggantungkan diri sebagai metode yang bersih, cepat dan tidak menyakitkan bagi mereka.
Laurence Kirmayer dari Departemen Psikiatri di Universitas McGill di Montreal ikut memberikan komentar, peningkatan angka rata-rata bunuh diri di kalangan anak perempuan bisa disebabkan oleh metode yang dipilih sangat mematikan.
“Anak perempuan lebih cenderung memakai racun dari pada senjata, walaupun metode gantung diri memiliki efek yang lebih mematikan, namun racun yang digunakan cenderung memiliki dosis pil yang subletal atau bahan lainnya,” ungkapnya. (ant/mba)

0 komentar:

Posting Komentar