Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur
setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai
prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682.
Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang
dikenal sebagai kota Palembang.
Kota Palembang adalah salah satu kota (dahulu daerah tingkat II berstatuskotamadya) sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Sumatra Selatan. Palembang adalah kota terbesar kedua
di Sumatra setelah Medan.
Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya sebelum kemudian berpindah ke Jambi.
Bukit Siguntang, di Palembang Barat, hingga sekarang masih dikeramatkan banyak
orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu.
Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk
kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, lalu Islam dr tanah Jawa.
Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah
bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang
(pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa
Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak
berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini
didasarkan pada prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang,
sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang
ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada
tanggal 16 Juni 683 Masehi. Maka
tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.
Kota Palembang juga dipercayai oleh masyarakat melayu
sebagai tanah leluhurnya. Karena di kota inilah tempat turunnya cikal bakal
raja Melayu pertama yaitu Parameswara yang turun dari Bukit Siguntang. Kemudian Parameswa
meninggalkan Palembang bersama Sang Nila Utama pergi ke Tumasik dan
diberinyalah nama Singapura kepada Tumasik. Sewaktu pasukan
Majapahit dari Jawa akan menyerang Singapura, Parameswara bersama pengikutnya
pindah ke Malaka disemenanjung Malaysia dan mendirikan Kerajaan Malaka. Beberapa keturunannya juga membuka negeri
baru di daerah Pattani dan Narathiwat (sekarang wilayah Thailand bagian
selatan). Setelah terjadinya kontak dengan para pedagang dan orang-orang
Gujarat dan Persia di Malaka, maka Parameswara masuk agama Islam dan mengganti
namanya menjadi Sultan Iskandar Shah.
0 komentar:
Posting Komentar