Asam urat atau gout adalah penyakit yang sudah ada dari zaman dahulu kala. Bangsa Mesir sekitar 5000 tahun lalu dan Bangsa Yunani beberapa puluh abad kemudian sudah menyebutnya. Al-Razi atau Rhazes, salah satu dokter muslim kenamaan di abad pertengahan, menyarankan beberapa jenis terapi untuk mengobati asam urat.
Asam urat dikenal sebagai “penyakit para raja”
karena banyak diderita oleh orang-orang kaya dan bangsawan yang suka makan
yang enak-enak namun kurang beraktivitas fisik. Beberapa tokoh terkenal dalam
sejarah diketahui menderita penyakit asam urat, di antaranya: Kubilai
Khan, Raja Henry VIII, Nostrodamus, Isaac Newton, Thomas Jefferson, dan
Raja Charles V yang memimpin imperium Inggris di puncak kejayaannya. Bila kita
cermati dari lakon ketoprak dan cerita rakyat, Menak Jinggo– sang raja
Blambangan (Banyuwangi) yang memberontak dari Majapahit–tampaknya juga
menderita asam urat. Hal itu terlihat dari langkahnya yang terpincang-pincang
dan seringnya dia mengeluhkan kakinya.
Karena sejarah penyakit asam urat yang panjang
tersebut, obat-obatan tradisional alami juga telah lama digunakan manusia
untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Sidaguri (sida rhombifolia)
Sidaguri adalah
tanaman liar yang banyak tumbuh di tepi jalan, halaman berumput, hutan, sawah,
dan tempat-tempat dengan sinar matahari langsung atau sedikit terlindung.
Sidaguri mengandung alkaloid ephedrine, terutama pada bijinya, yang memiliki
efek mendinginkan badan (anti demam), melancarkan pencernaan, menyusutkan
jaringan (astringent),
merangsang produksi air seni (diuretik) dan menguatkan stamina. Selain
efektif untuk asam urat, sidaguri juga bermanfaat mengatasi hematuria, cystitis, kelemahan seksual dan kualitas sperma
buruk.
2. Legundi (vitex negundo)
Bunga dan daun Legundi adalah salah satu herbal
yang sangat efektif mengendalikan rasa sakit dan inflamasi karena artritis
dan sciatica. Pohon
legundi adalah semak merayap dengan tajuk tidak beraturan, aromatik,
dan tinggi 1-4 m. Pohon ini dapat dijumpai sebagai tanaman liar di daerah
hutan jati, hutan sekunder, di tepi jalan dan pematang sawah dan berbunga pada
bulan Januari – Desember.
3. Habbatussauda (nigella sativa)
Habbatussauda atau
jintan hitam telah digunakan lebih dari 2000 tahun oleh orang Yunani dan Timur
Tengah untuk berbagai pengobatan. Efeknya yang anti radang sangat cocok
untuk meredakan peradangan akibat asam urat. Selain itu, jintan hitam juga
berkhasiat meredakan asma, flu dan alergi, mengurangi tekanan darah tinggi,
mencegah batu empedu, mencegah kanker, dan banyak lainnya.
4. Salai guggul (boswellia serrata)
Tanaman ini banyak tumbuh di India dan Asia
Selatan. Resin yang diambil dari pohon tanaman ini dimurnikan
dan digunakan untuk mengatasi rasa sakit dan peradangan asam urat. Asam
boswelik yang terdapat di dalamnya dikenal juga dapat mengurangi kolesterol
dan melindungi hati terhadap bakteri endotoksin. Bagian non-asam dari
ekstrak pohon salai guggul dapat menurunkan tekanan darah dan bersifat
menenangkan.
5. Jahe Merah (zingiber officinale)
Jahe merah adalah herbal anti peradangan. Selain
itu, jahe merah meningkatkan nafsu makan dan memperlancar sistem
pencernaan dan pernafasan. Jahe merah membantu mengurangi peradangan
di sendi dan membuang tumpukan asam urat dengan memperlancar sirkulasi
darah.
6. Brotowali (tinospora cordifolia)
Brotowali dinilai sebagai salah satu herbal
utama peningkat sistem imun tubuh (immuno-modulator). Karena sifatnya tersebut, brotowali
membuat tubuh lebih sehat terhadap penyakit dan lebih awet muda. Selain
meringankan asam urat, brotowali juga bermanfaat mengatasi diabetes, hipertensi,
kolesterol tinggi dan menyehatkan organ-organ vital tubuh.
7. Teh Hijau
Teh hijau mengandung
banyak polifenol yang bekerja sebagai antioksidan pencegah serangan asam urat.
Selain itu, teh hijau juga mengandung vitamin C dan vitamin E yang bermanfaat
bagi penderita asam urat. Riset oleh universitas Michigan menunjukkan bahwa teh
hijau mengandung senyawa yang disebutepigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang mencegah produksi molekul penyebab
inflamasi dan kerusakan sendi pada pasien asam urat.
0 komentar:
Posting Komentar